Minggu, 29 April 2012

Gunung Arjuno-Welirang by GASAPALA

Share it Please


Gunung Arjuno (3.339 m dpl) adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif.Sedangkan Gunung Welirang (3.156 mdpl) masih ada aktifitas yang ditunjukkan dengan adanya kawah belerang.Gunung Arjuno dan Gunung Welirang terletak pada satu gunung yang sama dan terletak dalam satu rangkaian dengan Gunung Anjasmoro dan Gunung Ringgit. Pada lembah-lembah diantaranya, terutama di lereng Gunung Arjuno dan Ringgit, terdapat puluhan peninggalan purbakala yang berserakan dan belum ditangani secara tuntas. Sebagian tertutup semak-belukar.



Penemuan besar terakhir terjadi pada Juni 1988, yang meliputi bangunan persajian, batu perdupaan, bangunan berundak, arca batu, wadah batu dan gua pertapaan, yang dikerjakan sekitar tahun 1400-an. Hal ini ditunjukkan dengan angka tahun 1364 Saka atau 1442 Masehi yang terpahatkan di balok batu Candi Laras atau Candi Gambir di ketinggian kurang lebih 1400 m.dpl. Coordinates: 7°45''53"S 112°35''26"E
Gunung ini terletak di propinsi Jawa Timur, bertype Strato dengan ketinggian 3.339 m dpl. Biasanya gunung ini dicapai dari dua titik pendakian yang cukup dikenal yaitu dari TRETES dan LAWANG. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang. Puncak gunung Arjuno terletak pada satu punggungan yang sama dengan puncak gunung Welirang yang sebelumnya harus melintasi puncak Kembar I dan Kembar II. Selain dari dua tempat diatas Guung Arjuno dapat didaki dari berbagai arah yang lain.
Gunung yang terletak di sebelah barat Batu Malang - Jawa Timur ini juga merupakan salah satu tujuan pendakian. Disamping tingginya yang telah mencapai lebih dari 3000 meter, di gunung ini terdapat beberapa objek wisata. Salah satunya adalah objek wisata air terjun "Kakek Bodo" yang juga merupakan salah satu jalur pendakian menuju puncak Gunung Arjuna. Meskipun selain objek wisata air terjun Kakek Bodo terdapat pula air terjun lain, tetapi para wisatawan jarang yang mendatangi air terjun lainnya, mungkin karena letak dan sarana wisatanya kurang mendukung.
Masalah air di gunung Arjuno terbilang sangat mudah mendapatkannya,karena disini banyak sumber air yang biasa dimanfaatkan sebagai pabrik air minum.
 Jalur Pendakian

Gunung Arjuno, dapat didaki dari beberapa arah, yaitu arah Utara (Tretes) melalui Gunung Welirang, dari arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).

RUTE TRANSPORTASI
Rute angkutan dari Blitar lewat jalur pendakian Tretes:
Transportasi mulai dari Blitar naik KA (stasiun Blitar turun ke stasiun Lawang)
Naik angkot ke terminal Pandaan.
Naik angkutan lokal dari terminal Pandaan turun di Tretes (turun hotel Tanjung).               atau hotel Surya yang lebih dekat pos perijinan PHPA.
RUTE PENDAKIAN DARI TRETES:
Rute Tretes lebih mudah daripada rute Lawang. Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dari Pos PHPA Tretes (belakang hotel Surya) kita mendaftarkan diri dan minta izin pendakian, kita dapat langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuna.
Setelah melewati losmen atau hotel dan mulai masuk kawasan kita akan menemui  persimpangan yang jika lurus akan langsung ke Arjuno namun jalan terjal atau kita lebih memilih belok kanan mengikuti jalan utama yang sangat mudah. Tak berapa lama kita akan sampai pada Pos Pet Bocor yang ada pipa air untuk mengisi persediaan air kita. Disini terdapat bumi perkemahan dan warung kecil.

Selesai mengisi air di Pet Bocor langsung melanjutkan perjalan ke Pos Kokopan yang memakan waktu 4-5 jam dengan jalan berbatu besar yang tersusun rapi dan lebar sehingga mobil seperti jeep pun bisa lewat untuk mengangkut belerang. Sesekali mungkin ada rumah atau gubuk-gubuk milik warga setempat.
Sampai di Pos Kokopan kita bisa ngecamp disini bersama pendaki lain karena tempat ini sedikit luas dan bahkan terdapat kamar mandi umum juga warung kecil. Kita bisa ambil air dari mata air yang terus mengalir di Kokopan ini. Bermalam disini sangat menarik karena bisa melihat matahari senja yang akan tenggelam juga malamnya bisa melihat keindahan kota Batu Malang dan sekitarnya. Disini juga dapat melihat puncak gunung Penanggungan.
Paginya kita melanjutkan   perjalanan ke Pos Pondokan dimana disini tempat para penambang belerang beristirahat. Dari Kokopan ke Pondokan dapat ditempuh dalam waktu 6-7 jam dengan ¾ perjalanan masih menempuh jalan berbatu. Vegetasipun mulai masuk hutan pinus. Saat jalan berbatu habis ditandai dengan tempat penimbangan belerang dan disini mulai menapaki jalan setapak. Hingga kita sampai di Pos Pondokan. Air di Pondokan sangat melimpah sehingga kita bisa masak dan mandi. Maka kita bisa mendirikan tenda disini.
Keesokan paginya kita melanjutkan perjalanan dengan persimpanagan yang jika lurus menuju puncak Welirang (3156 mdpl) yang ditempuh dengan waktu 3-4 jam atau yang jika kekiri menuju puncak Arjuno (3339 mdpl) yang masih harus melewati padang savanna bernama Lembah Kidang. Dari puncak Welirang bisa langsung ke puncak Arjuno dengan melewati puncak Kembar I dan II begitu pula sebaliknya yang ditempuh dalam waktu 5-6 jam. Dari Pondokan sampai ke puncak Arjuno pergi pulangnya dapat menghabiskan waktu seharian penuh.
Bermalam semalam lagi di Pondokan untuk istirahat dan besok paginya bisa lansung turun ke Pos PHPA dan pulang.

Dari Pos PHPA kita bisa naik angkutan lokal lalu over dengan bus menuju stasiun Lawang dan pulang ke Blitar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Social Media

Follow Twitter Add Facebook